Pengertian Dinamika
Partikel
Dinamika
partikel merupakan suatu ilmu yang membahas tentang gaya-gaya yang menjadikan suatu partikel
yang awalnya diam kemudian menjadi bergerak, atau yang mempercepat dan
memperlambat gerak suatu partikel.
Jenis-jenis Dinamika
Partikel
Dinamika partikel terdiri dari berbagai jenis, yaitu:
1. Gaya
Gaya
merupakan keadaan ketika mendorong atau menarik suatu benda mati.
Gaya
memiliki satuan standar internasioal yaitu newton (N) atau kg.m/s2.
Gaya juga
bisa dinyatakan dengan garis yang mempunyai tanda panah di bagian ujungnya.
Garis
tersebut menjadi arah dari gaya sedangkan panjang garisnya menyatakan besar
dari gaya tersebut sehingga gaya memiliki arah dan besar.
2. Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi merupakan
keadaan ketika benda yang dijatuhkan dekat permukaan bumi akan jatuh dengan
percepatan yang sama atau gaya yang dilakukan bumi pada setiap benda yang ada
di sekitarnya.
Besar
percepatan gravitasi (g) yaitu, 9,8 m/s2 = 9,8 N/kg dalam satuan SI.
Gaya
antara dua partikel yang mempunyai masa (m1 dan m2) dan dipisah oleh jarak (r)
yang dinyatakan oleh hukum gravitasi.
Hukum
gravitasi yang dinyatakan adalah suatu gaya tarik menarik sepanjang garis yang
menghubungkan kedua patikel tersebut dan mempunyai besar. Sehingga rumus dari
gaya gravitasi, yaitu:
F = G m1 . m2 / r2
Keterangan
:
F = Gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
G = Tetapan gravitasi (6,673 x 10-11 Nm2/kg-2)
m1, m2 = Massa benda 1 (kg)
r = Jarak antara kedua benda (m).
Rumus
besar gaya berat pada suatu benda, yaitu:
W = m . g
Lalu jika
m1 diibaratkan sebagai massa bumi (M) dan m2 sebagai massa benda (m) yang ada
disekitar bumi dan memiliki jarak (r) dari titik pusat bumi, maka rumus gaya
tarik oleh bumi pada benda tersebut yaitu:
W = F = G Mm/ r2
Sehingga
percepatan gravitasi (g) dapat dinyatakan sebagai berikut:
g = G M/r2.
3. Gaya Normal
Gaya normal merupakan
gaya yang timbul apabila kedua benda saling bersentuhan.
Gaya
normal memiliki arah tetap garis lurus pada permukaan yang bersentuhan atau
bersinggungan dengan benda tersebut.
Gaya
normal memiliki besar atau kecilnya gaya tergantung pada gaya tekananan
permukaan kontak.
Sehingga
jika tangan menekan permukaan meja dengan gaya tekan yang besar, maka gaya
normal yang ditimbulkan akan sama besar.
Sedangkan,
bila ditekan dengan lembut maka gaya normal yang ditimbulkan akan kecil.
4. Gaya Gesek
Gaya gesek (f)
merupakan gaya yang dapat terjadi bila dua buah benda saling bergesekan.
Atau bila
permukaan dua benda yang saling bersinggungan pada saat satu benda bergerak
pada benda lainnya, dan sejajar dengan permukaan yang saling bersinggungan.
Arah gaya
gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda yang bergerak.
Contohnya
jika sebuah balok bergerak
dari kiri ke bagian kanan atas sebuah lantai, maka gaya gesek dengan arah kiri
akan bekerja di bagian balok tersebut.
Bila salah
satu benda ada yang keadaan diam dengan yang lainnya, maka disebut dengan gaya
gesek statik (Fs).
Gaya
gesek statik maksimum merupakan gaya paling kecil yang menjadikan suatu benda
bergerak.
Dalam
permukaan yang kering dan tak diberi pelumas, terdapat gaya gesek statik
maksimum diantara dua permukaan yang tak bergantung pada luas permukaan yang
saling bergesekan.
Tetapi
sebanding dengan besar gaya normal diantara kedua benda yang saling
bersinggungan.
fs ≤ μs N
Keterangan
:
μs = koefisien gesek statik.
Tanda
yang sama dengan permukaan di atas berlaku apabila s mencapai besar maksimum.
Jika
benda mulai bergerak sekali saja, maka gaya geseknya akan berkurang.
Sehingga
untuk mempertahankan gerak lusur beraturan diperlukan gaya yang lebih kecil.
Gaya yang
bekerja diantara dua permukaan yang saling bergerak, disebut dengan gaya
kinetik (fk).







0 komentar:
Posting Komentar